Saturday, July 30, 2005
Pentingnya ketulusan

Posting dari Br. Irsyad

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa sekelompok pemuka penduduk Syam --sekarang bernama Suriah-- bertemu Abu Hurairah. Mereka kemudian meminta Abu Hurairah menceritakan satu hadis yang didengarnya langsung dari Rasulullah SAW. Permintaan inipun dipenuhinya.

Abu Hurairah kemudian menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bercerita bahwa kelak, manusia yang akan pertama diadili di akhirat adalah seseorang yang mati dalam peperangan. Orang itu dihadapkan langsung pada Allah SWT. Diajukanlah amal orang tersebut dan Allah Maha Mengetahuinya.

Kemudian Allah SWT bertanya, ''Apa saja yang kamu kerjakan ketika di dunia?''
Orang tersebut menjawab, ''Saya berperang di jalan-Mu ya Allah, sampai-sampai saya mati terbunuh atau mati syahid.'' Allah berfirman, ''Kamu bohong, yang benar kamu berperang supaya kamu dapat dikatakan sebagai pahlawan, dan mereka telah menyebutmu demikian.'' Lalu Allah memerintahkan malaikat agar orang tersebut disingkirkan dari hadapan Allah SWT dan dilemparkan ke dalam neraka.

Ada juga seorang yang belajar ilmu pengetahuan dan telah bisa mengajarkan ilmu pengetahuan tersebut kepada orang lain. Ia juga pandai membaca Alquran. Orang ini lalu dihadapkan kepada Allah SWT. Diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya dan Dia pun Maha Mengetahuinya.

Kemudian Allah SWT bertanya, ''Apa yang kamu kerjakan ketika di dunia?'' Orang itu menjawab, ''Saya belajar ilmu pengetahuan dan telah pula mengajarkannya kepada orang lain. Saya juga telah membaca Alquran demi Engkau wahai Allah.''
Allah berfirman, ''Kamu bohong, kamu belajar ilmu pengetahuan supaya dikatakan sebagai orang alim atau orang ahli ilmu, ulama atau intelektual, engkau membaca Alquran supaya dikatakan sebagai orang yang mampu membaca Alquran dengan baik, dan itu sudah dikatakan oleh mereka.'' Lalu Allah memerintahkan malaikat agar orang tersebut disingkirkan dari hadapan Allah serta dilemparkan ke dalam neraka.

Demikian juga ada seorang yang diberi keluasan harta oleh Allah SWT. Lalu dihadapkanlah orang tersebut kepada Allah dan diajukanlah amal orang tersebut kepada-Nya. Allah pun Maha Mengetahuinya. Kemudian Allah SWT bertanya, ''Apa yang kamu kerjakan ketika di dunia?'' Orang tersebut menjawab, ''Saya tidak pernah meninggalkan suatu jalan yang Engkau cintai untuk menginfakkan harta pada jalan tersebut, kecuali telah saya infakkan hartaku demi Engkau ya Allah.''
Allah berfirman, ''Kamu bohong, kamu lakukan semua itu supaya kamu dikatakan orang yang dermawan, dan itu sudah dikatakan oleh mereka.''
Lalu Allah memerintahkan kepada malaikat agar orang tersebut disingkirkan dari hadapan Allah SWT serta dilemparkan ke dalam neraka.

Hadis panjang yang diriwayatkan Imam Muslim itu memberi kita pelajaran berharga tentang pentingnya ketulusan. Berapa pun besar nilai amalan, kalau tidak dikerjakan dengan tulus, amalan itu tidak akan berarti apa-apa di hadapan Allah SWT.
Karena itu, niatkan segala amal yang kita perbuat semata-mata untuk mengharap ridha Allah SWT. Jangan sekali-kali beramal untuk mendapat penilaian atau pujian dari manusia.

(Ahmad Hadi Yasin )


Photobucket - Video and Image Hosting



 
   
 
Pengajian Assyifa December 19, 2001
Daisypath Ticker