Saturday, November 04, 2006
Hari Raya di negeri Sakura
Pengantar:
Dalam edisi special ini ijinkan editor Serambi menampilkan sumbangan cerita dan foto-foto bersuasana Lebaran dari Tokyo, Jepang. Sr. Lenny adalah kawan baik saya dan juga pembaca setia Serambi Assyifa. Lenny, Azka (putranya) dan Fauzan sang suami sedang menempuh studi postgraduate di Tokyo.... berikut ceritanya...
Dua tahun terakhir kami sekeluarga berkesempatan menjalani ibadah Shaum Ramadhan dan berlebaran (Hari Raya Idul Fitri) di kota Tokyo, Jepang. Tahun ini, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1427 H jatuh pada hari Selasa, 24 Oktober 2006. Berbeda dengan tahun lalu, 1 Syawal 1426 H jatuh pada tanggal 3 November 2005 yang bertepatan dengan hari libur Nasional Culture Day Holiday (ʸ²½¤ÎÆü)¡¡Bunka no Hi. Walaupun bukan hari libur, tentu saja hal ini tidak mengurangi semangat umat Islam warga Indonesia untuk sholat Ied.
Cuaca kali ini kurang bersahabat, sekaitan dengan masuknya musim gugur yang banyak turun hujan, diselimuti awan serta angin kencang. Hujan menyelimuti kota Tokyo sejak hari Senin hingga Selasa pagi.
Kami melaksanakan Sholat Ied di Balai Indonesia - Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) berlantai 3, khatib dan Imam sholat Ied beserta para pejabat berada di Aula Olahraga, sedangkan jamaah tersebar penuh di ruang-ruang kelas, koridor. Subhanallah, walaupun hujan turun dan lapangan parkir tidak dapat digunakan karena basah, tidak menyurutkan kami, sehingga sholat Ied dilaksanakan dua gelombang (telah dilaksanakan dalam 5-6 tahun terakhir).
Setelah sholat Ied, kami bersilaturahim, bersalam-salaman, dan berkumpul bersama keluarga, rekan-rekan. Terasa rasa kekeluargaan antar sesama perantau di negeri Sakura ini. Satu lagi tradisi yang hampir selalu dilakukan setelah selesai sholat Ied itu jalan kaki ramai-ramai menuju Wisma Duta tempat kediaman Duta Besar Indonesia untuk Jepang di Gotanda.
Kami berjalan berkelompok-kelompok ibu-ibu, bapak-bapak beserta putra-putrinya beriringan. Tradisi open house ini yang mengobati rasa kangen kami makan ramai-ramai bersama sanak keluarga di Indonesia. Hidangan khas yang disediakan biasanya lontong opor ayam, sayur buncis, telur dan kerupuk udang.
Mencari makanan halal di Jepang yang sudah dimasak sangat sulit, sehingga rumah makan halal diketahui hanya dari mulut ke mulut, biasanya rumah makan Tempura, Kare India atau Tom Yam Gung Thailand. Daging halal dan bumbu-bumbu kami biasanya beli secara online, atau pergi ke toko orang Indonesia, toko Asia, dan toko barang-barang
impor.
Artikel oleh Lenny
Koleksi foto oleh Lenny dan Titi Leksono
Urutan foto:
1. Lenny, Fauzan dan Azka
2. Ibu-ibu dari Saitama
3. Pengajian Muslimah Kanto
4. Wisma Duta Tokyo
5. Kel Lenny menikmati hidangan Lebaran
6. Kel. Titin dimuka Kedubes RI Jepang