Thursday, March 24, 2005
Waktu dalam kehidupan muslim

Artikel ini didapat dari Ustadz Joban, posting milis Assyifa, Seattle.



Kehidupan kaum muslimin kurun pertama memberikan perhatian yang amat besar terhadap waktu melebihi perhatian kepada benda dan kekayaan mereka. Juga apa yang telah mereka wariskan dari ilmu yang bermanfaat, perbuatan baik, perjuangan yang benar, kemenangan yang nyata, serta kebudayaan yang berakar dan bercabang.

Disisi lain, kehidupan kaum muslimin kini menunjukkan penyia-nyiaan terhadap waktu dan umur secara amat berlebihan-lebihan. Mereka tidak berbuat untuk dunianya sebagaimana keadaan para ahli dunia, tidak pula untuk akhiratnya sebagaimana keadaan ahli akhirat. Ironisnya mereka malah menghancurkan pada keduanya dan mengharamkan pula kebaikan pada keduanya. Seandainya mereka mengerti, niscaya mereka akan berbuat untuk dunianya seakan-akan mereka hidup selamanya dan akan berbuat untuk akhiratnya seolah-olah mereka mati besok.

Perhatian Al-Qur'an dan Sunnah terhadap waktu
Al-Qur'an dan Sunnah memberikan perhatian terhadap waktu dalam berbagai versi, dengan penggambaran yang beraneka ragam. Dalam beberapa permulaan surat Makiyyah, Allah bersumpah dengan waktu dan yang sejenisnya:
"Demi malam apabila menutupi cahaya siang dan siang apabila terang benderang" (QS 92:1-2)
"Demi fajar dan malam yang sepuluh" (QS 89:1-2)
"Demi waktu matahari sepenggalan naik dan demi malam apabila telah sunyi" (QS 93:1-2)
"Demi masa, sesunguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian" (QS 103:1-2)
Menurut pendapat ahli tafsir, apabila Allah bersumpah dengan suatu ciptaan-Nya, maka itu menjadikannya pandangan manusia tertuju kepadanya dan mengingatkan mereka akan manfaatnya yang besar dan pengaruhnya yang abadi. Sunnah Nabi juga menekankan nilai waktu dan menetapkan tanggung jawab manusia terhadapnya di hadapan Allah pada hari kiamat, hingga 2 diantara 4 pertanyaan terpenting yang akan ditanyakan di hari perhitungan nanti adalah mengenai waktu.

Dari Mu'adz bin Jabal, bersabda Rasulullah saw: Tidak akan tergelincir kedua kaki seorang hamba di hari kiamat, hingga ditanyakan kepadanya 4 perkara usianya untuk apa dihabiskan, masa mudanya bagaimana ia pergunakan, hartanya darimana ia dapatkan dan pada siapa ia keluarkan, serta ilmunya dan apa yang ia perbuat dengannya. (HR Tirmizi)

Karakteristik Waktu
Waktu itu memiliki ciri-ciri tertentu yang harus kita ketahui dengan seksama agar kita dapat memanfaatkannya diantaranya:

1. Cepat berlalunya
Waktunya itu berlalu laksana awan, ia berlari bagaikan angin baik diwaktu senang maupun susah, diwaktu sedih maupun gembira. Meskipun seseorang berumur panjang dalam kehidupan ini, sebenarnya pendek belaka selama mati merupakan akhir dari kehidupan.
"Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari" (QS 79:46)

2. Waktu yang telah berlalu tidak dapat kembali dan tidak dapat diganti
Setiap hari berlalu, setiap jam lewat atau setiap kesempatan jalan, tidak mungkin akan kembali lagi atau dapat digantikan. Hasan Basri berkata: "Tidaklah fajar hari ini terbit, kecuali ia akan memangil Hai anak Adam, aku adalah ciptaan yang baru dan aku akan menjadi saksi atas pekerjaanmu, maka mintailah bekal kepadaku, karena aku tidak akan kembali lagi hingga hari kiamat apabila aku telah berlalu."

3. Waktu adalah yang termahal yang dimiliki manusia
Dikarenakan waktu itu berlalu dengan cepat dan tidak akan kembali lagi bahkan tidak ada gantinya, maka waktu adalah harta yang paling mahal dan berharga yang dimiliki oleh manusia. "Waktu adalah kehidupan", kata Hassan Al-Banna. Bukankah kehidupan seseorang itu adalah waktu yang dipergunakannya dari semenjak ia hidup sampai meniggal. Hasan Basri kembali menasehatkan: "Wahai anak Adam, sesungguhnya kamu
hanyalah kumpulan dari hari-hari setiap kali hari berlalu akan berlalu pula bagian umurmu."

Kewajiban Muslim terhadap waktu
Karena sedemikian pentingnya waktu, maka bagi seorang muslim ada kewajiban-kewajiban, terhadap waktu yang harus ia sadari. Mereka tidak hanya sekedar mesti tahu dan mengerti, tapi harus meyakini, lalu mengerjakan dengan sungguh-sungguh.

1. Menjaga manfaat waktu
Kewajiban yang utama adalah menjaganya sebagaimana ia menjaga hartanya, bahkan lebih dari itu. Kemudian dia harus mengambil manfaat dari waktunya untuk kepentingan diri dan dunianya serta untuk kebaikan dan kebahagian umatnya. Umar bin Abdul Aziz mengatakan: "Sesungguhnya siang itu berbuat atas dirimu maka beramalah pada keduanya."
Diantara tanda-tanda kebencian Allah adalah menyia-nyiakan waktu, maka para ulama mengatakan: "Waktu adalah pedang, bila kamu tidak memakainya dengan baik dan benar ia akan memotong dirimu". Seorang ulama lain berkata: "Barangsiapa yang hari ini seperti hari kemarin, ia adalah orang tertipu dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin ia adalah orang yang tercela."
Mereka, para ulama salaf, berusaha untuk menjaga agar hari-hari atau waktunya tidak berlalu walau sedikitpun kecuali dapat mendatangkan ilmu yang bermanfaat atau perbuatan yang baik, bahkan mereka bermujahadah untuk diri mereka sendiri dan orang lain, sehingga tidak berlalu umur mereka melainkan ada manfaat daripadanya.

2. Tidak menyia-nyiakan waktu
Betapa besarnya perhatian para ulama salaf, terhadap waktu dan nilainya yang tinggi, namun yang melukakan hati dan menyayat jantung manakala kita menyaksikan orang-orang Islam saat ini banyak yang yang menyia-nyiakan waktu dengan sangat berlebihan. Sepanjang siang dan malam duduk dihadapkan meja catur atau permainan kartu. Halal dan
haram tidak lagi mereka perhatikan.

3. Mengisi kekosongan
Kekosongan atau waktu luang adalah saat sunyi dari kesibukan dunia yang menghambat seseorang untuk melaksanakn usuran akhirnya. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw pernah bersabda: "Pergunakanlah waktu luangmu sebelumnya sebelum waktu kerjamu." Orang-orang yang salih mengatakan bahwa waktu yang sepi dari kesibukan-kesibukan adalah nikmat yang besar. Para ulama salaf sangat membenci orang-orang yang menganggur, tidak mau bekerja untuk kehidupannya sendiri. Seorang ulama berpendapat kekosongan bagi laki-laki adalah kelalaian, sedang bagi wanita adalah timbulnya nafsu syahwat. Bukankah cinta istri raja Mesir, Julaiha, pada Nabi Yusuf akibat kesepian yang menyelimuti?
Bahaya waktu luang bagi para pemuda yang hidup dalam masa pubertas, sangatlah besar, apalagi ditambah kekayaan yang memungkinkannya untuk mendapatkan segala apa yang ia kehendaki.

4. Berlomba-lomba dalam kebaikan
Orang yang mengerti akan nilai dan pentingnya waktu, selalu mengerjakan kebaikan dan tak hendak menunda kewajibannya dengan alasan malas atau berat hati. Seorang penyair berkata: "Takkan kutunda perkerjaan hari ini hingga esok karena malas, sesunguhnya hari esok adalah bagi orang-orang yang malas". Allah sendiri memberikan anjuran
untuk berlomba-lomba dalam kebaikan:
"Dan untuk yang demikian itu hendaknya mereka berlomba-lomba" (QS 83:26)

5. Belajar dari perjalanan hari demi hari
Bagi seorang mukmin mengambil pelajaran dari perjalanan siang dan malam merupakan suatu keharusan. Ada banyak hikmah dan ibroh yang bisa dipetik dari perjalanan sejarah sebagai bekal untuk melangkah ke masa depan dan bekerja di masa kini.
"Sesungguhnya dalam menciptakan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal" (QS 3:190)

6. Mengatur waktu
Seorang mukmin harus dapat mengatur dan membagi waktunya untuk kewajiban dan pekerjaannya yang beragam. Sehingga tidak terjadi saling tindih antara yang penting dengan yang tidak penting, antara yang telah tertentu waktunya dengan yang belum ditentukan. Orang-orang yang memiliki etos kerja yang tinggi dan selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sangat membutuhkan pembagian waktu kerja. Bahkan karena sangat banyaknya beban yag harus mereka selesaikan terkadang mereka merasakan bahwa kewajiban lebih banyak dari waktu yang tersedia.
Di dalam membagi waktu kerja, sebaliknya harus ada waktu yang terluang meskipun sedikit untuk sekadar beristirahat melepaskan lelah, karena hati atau jiwa juga merasakan lelah dan bosan seperti tubuh.
Khalifah Ali bin Abi Thalib pernah berkata: "Berilah hatimu waktu sekadar untuk istirahat, karena hati itu kalau dipaksa menjadi buta". Dalam hadits Rasulullah saw: "Sesungguhnya agama itu mudah, agama sekali-kali tidak akan membebani seseorang kecuali ia mampu mengerjakannya, maka kerjakanlah dengan baik sedapat kamu kerjakan dan beribadahlah sekadarnya yang dapat mendekatkanmu kepada Allah serta bergembiralah
dengan pahala atas pekerjaan yang berkelanjutan meskipun sedikit" (HR Bukhari dan Nasai).

7. Bagi tiap-tiap waktu ada aktifitas tertentu
Seorang yang beriman harus mengerti bahwa waktu itu menuntut aktifitas hati, lisan dan perbuatan untuk kepentingan jiwa dan raga. Khalifah Abu Bakar Shid diq berwasiat kepada Umar bin Khattab: "Ketahuilah! Bagi Allah perbuatan di siang hari. Dia tidak akan menerimanya di malam hari. Dan bagi-Nya pebuatan di malam hari, Dia tidak akan menerimanya siang hari".
Yang terpenting bukanlah seseorang itu dapat berbuat apapun pada saat kapanpun, akan tetapi ia dapat melaksanakan sesuatu pada waktu yang telah ditetapkan. Oleh Karena itu kewajiban-kewajiban manusia kepada Allah harus dilaksanakan tepat pada waktunya, tidak boleh didahululan atau diakhirkan.
Beberapa cendikiawan berkata, ada 4 waktu bagi seorang hamba Allah, yaitu kenikmatan, kesengsaraan, ketaatan dan kemaksiatan pada masing-masing ada kewajiban yang harus dilaksanakan untuk Allah, tentunya dengan cara yang berbeda-beda.

8. Memilih waktu-waktu yang istimewa
Ada saat-saat yang diistimewakan oleh Allah dan telah jelas kelebihannya dari yang lain, sebagaimana Rasulullah menginformasikan: "Sesunguhnya pada waktumu ada pemberian-pemberian dari Rabb-mu, maka berusahalah untuk mendapatkannya." (HR Tabrani).
Allah telah melebihkan waktu akhir malam sebelum terbit fajar atas waktu lainnya, karena pada waktu itu Dia turun kepada hamba-hamba-Nya dengan segala kebesaran-Nya. "Sedekat-dekat Allah dengan hamba-Nya adalah diwaktu akhir malam, maka apabila kamu dapat menjadi orang yang selalu berzikir kepada-Nya saat tersebutlah maka kerjakanlah." (HR Tabrani).

Wallahu'alam bisshawab

Disadur dari Majalah Sabili, 1991


Photobucket - Video and Image Hosting

Saturday, March 05, 2005
60 Pintu Pahala dan Pelebur Dosa


Artikel ini saya dapatkan dari rekan di milis Pengajian Assyifa. Semoga kalau saya membacanya akan selalu diingatkan menuju jalan yang lebih baik. Rasanya perbuatan dan amalan saya masih jauh dari sempurna. Semoga Allah SWT memaafkan dosa-dosa besar dan kecil yang diperbuat baik yang disengaja dan yang tidak disengaja; semoga pula Allah SWT menerima amalan yang telah diperbuat saya meskipun hanya bagaikan sebutir pasir ditengah lautan. Amin

60 Pintu Pahala Dan Pelebur Dosa

Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw dan utusan yang paling mulia. Risalah ini ditujukan kepada setiap muslim yang beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak keluar selama-lamanya.
Di dalam risalah yang sederhana ini kami sampaikan beberapa amalan yang dapat melebur dosa dan membawa pahala yang besar, yang kesemuanya bersumber dari hadist-hadist yang shahih. Kita bermohon kepada Allah yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia, untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

1. TAUBAT
"Barangsiapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah akan mengampuninya" HR.Muslim, No. 2703.
"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima tobat seorang hamba selama ruh belum sampai ketenggorokan".

2. KELUAR UNTUK MENUNTUT ILMU
"Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah memudahkan baginya dengan (ilmu) itu jalan menuju surga" HR. Muslim, No. 2699.

3. SENANTIASA MENGINGAT ALLAH
"Inginkah kalian aku tunjukkan kepada amalan-amalan yang terbaik, tersuci disisi Allah, tertinggi dalam tingkatan derajat, lebih utama daripada mendermakan emas dan perak, dan lebih baik daripada menghadapi musuh lalu kalian tebas batang lehernya, dan merekapun menebas batang leher kalian. Mereka berkata: "Tentu", lalu beliau bersabda: (( Zikir kepada Allah Ta`ala ))" HR. At Turmidzi, No. 3347.

4. BERBUAT YANG MA`RUF DAN MENUNJUKKAN JALAN KEBAIKAN
"Setiap yang ma`ruf adalah shadaqah, dan orang yang menunjukkan jalan kepada kebaikan (akan mendapat pahala) seperti pelakunya" HR. Bukhari, Juz. X/ No. 374 dan Muslim, No. 1005.

5. BERDA`WAH KEPADA ALLAH
"Barangsiapa yang mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun" HR. Muslim, No. 2674.

6. MENGAJAK YANG MA`RUF DAN MENCEGAH YANG MUNGKAR.
"Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubah kemungkaran itu dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, jika ia tidak mampu (pula) maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman" HR.Muslim, No. 804.

7. MEMBACA AL QUR`AN
"Bacalah Al Qur`an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafa`at kepada pembacanya" HR. Muslim, No. 49.

8. MEMPELAJARI AL QUR`AN DAN MENGAJARKANNYA
"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al Qur`an & mengajarkannya "
HR. Bukhari, Juz. IX/No. 66.

9. MENYEBARKAN SALAM
"Kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman, dan tidaklah kalian beriman (sempurna) sehingga berkasih sayang. Maukah aku tunjukan suatu amalan yang jika kalian lakukan akan menumbuhkan kasih sayang di antara kalian? (yaitu) sebarkanlah salam" HR. Muslim, No.54.

10. MENCINTAI KARENA ALLAH
"Sesungguhnya Allah Ta`ala berfirman pada hari kiamat: ((Di manakah orang-orang yang mencintai karena keagungan-Ku? Hari ini Aku akan menaunginya dalam naungan-Ku, pada hari yang tiada naungan selain naungan-Ku))" HR. Muslim, No. 2566.

11. MEMBESUK ORANG SAKIT
"Tiada seorang muslim pun membesuk orang muslim yang sedang sakit pada pagi hari kecuali ada 70.000 malaikat bershalawat kepadanya hingga sore hari, dan apabila ia menjenguk pada sore harinya mereka akan shalawat kepadanya hingga pagi hari, dan akan diberikan kepadanya sebuah taman di surga" HR.Tirmidzi, No. 969.

12. MEMBANTU MELUNASI HUTANG
"Barangsiapa meringankan beban orang yang dalam kesulitan maka Allah akan meringankan bebannya di dunia dan di akhirat" HR. Muslim, No.2699.

13. MENUTUP AIB ORANG LAIN
"Tidaklah seorang hamba menutup aib hamba yang lain di dunia kecuali Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat" HR. Muslim, No. 2590.

14. MENYAMBUNG TALI SILATURAHMI
"Silaturahmi itu tergantung di `Arsy (Singgasana Allah) seraya berkata: "Barangsiapa yang menyambungku maka Allah akan menyambung hubungan dengannya, dan barangsiapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskan hubungan dengannya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 423 dan HR. Muslim, No. 2555.

15. BERAKHLAK YANG BAIK
"Rasulullah SAW ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau menjawab: "Bertakwa kepada Allah dan berbudi pekerti yang baik" HR. Tirmidzi, No. 2003.

16. JUJUR
"Hendaklah kalian berlaku jujur karena kejujuran itu menunjukan kepada kebaikan, dan kebaikan menunjukan jalan menuju surga" HR. Bukhari Juz. X/No. 423 dan HR.Muslim., No. 2607.

17. MENAHAN MARAH
"Barangsiapa menahan marah padahal ia mampu menampakkannya maka kelak pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk dan menyuruhnya untuk memilih bidadari yang ia sukai" HR. Tirmidzi, No. 2022.

18. MEMBACA DO`A PENUTUP MAJLIS
"Barangsiapa yang duduk dalam suatu majlis dan banyak terjadi di dalamnya kegaduhan lalu sebelum berdiri dari duduknya ia membaca do`a: (Maha Suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa Tidak ada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu) melainkan ia akan diampuni dari dosa-dosanya selama ia berada di majlis tersebut" HR. Tirmidzi, Juz III/No. 153.

19. SABAR
"Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim baik berupa malapetaka, kegundahan, rasa letih, kesedihan, rasa sakit, kesusahan sampai-sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan melebur dengannya kesalahan-kesalahannya" HR. Bukhari, Juz. X/No. 91.

20. BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
"Sangat celaka, sangat celaka, sangat celaka...! Kemudian ditanyakan: Siapa ya Rasulullah?, beliau bersabda: ((Barangsiapa yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satunya di masa lanjut usia kemudian ia tidak bisa masuk surga))" HR. Muslim, No. 2551.

21. BERUSAHA MEMBANTU PARA JANDA DAN MISKIN
"Orang yang berusaha membantu para janda dan fakir miskin sama halnya dengan orang yang berjihad di jalan Allah" dan saya (perawi-pent) mengira beliau berkata:
((Dan seperti orang melakukan qiyamullail yang tidak pernah jenuh, dan seperti orang berpuasa yang tidak pernah berbuka" HR. Bukhari, Juz. X/No. 366.

22. MENANGGUNG BEBAN HIDUP ANAK YATIM
"Saya dan penanggung beban hidup anak yatim itu di surga seperti begini," seraya beliau menunjukan kedua jarinya: jari telunjuk dan jari tengah.HR. Bukhari, Juz. X/No. 365.

23. WUDHU`
"Barangsiapa yang berwudhu`, kemudian ia memperbagus wudhu`nya maka keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya, hingga keluar dari ujung kukunya" HR. Muslim, No. 245.

24. BERSYAHADAT SETELAH BERWUDHU`
Barangsiapa berwudhu` lalu memperbagus wudhu`nya kemudian ia mengucapkan:
(Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq selain Allah tiada sekutu bagi-Nya, dan saya bersaksi bahwa Muhammad hamba dan utusan-Nya,Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci),"maka dibukakan baginya pintu-pintu surga dan ia dapat memasukinya dari pintu mana saja yang ia kehendaki"
HR. Muslim, No. 234.

25. MENGUCAPKAN DO`A SETELAH AZAN
"Barangsiapa mengucapkan do`a ketika ia mendengar seruan azan: ((Ya Allah pemilik panggilan yang sempurna dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah (derajat paling tinggi di surga) dan kelebihan, dan bangkitkanlah ia dalam kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya)) maka ia berhak mendapatkan syafa`atku pada hari kiamat"HR. Bukhari, Juz. II/No. 77.

26. MEMBANGUN MASJID
"Barangsiapa membangun masjid karena mengharapkan keridhaan Allah maka dibangunkan baginya yang serupa di surga" HR. Bukhari, No. 450.

27. BERSIWAK
"Seandainya saya tidak mempersulit umatku niscaya saya perintahkan mereka untuk bersiwak pada setiap shalat" HR. Bukhari II/No. 331 dan HR. Muslim, No. 252.

28. BERANGKAT KE MASJID
"Barangsiapa berangkat ke masjid pada waktu pagi atau sore, niscaya Allah mempersiapkan baginya tempat persinggahan di surga setiap kali ia berangkat pada waktu pagi atau sore" HR. Bukhari, Juz. II/No. 124 dan HR. Muslim, No. 669.

29. SHALAT LIMA WAKTU
"Tiada seorang muslim kedatangan waktu shalat fardhu kemudian ia memperbagus wudhu`nya, kekhusyu`annya dan ruku`nya kecuali hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya selama ia tidak dilanggar suatu dosa besar. Dan yang demikian itu berlaku sepanjang masa" HR. Muslim, No. 228.

30. SHALAT SUBUH DAN ASHAR
"Barangsiapa shalat pada dua waktu pagi dan sore (subuh dan ashar) maka ia masuk surga" HR. Bukhari, Juz. II/No. 43.

31. SHALAT JUM`AT
"Barangsiapa berwudhu` lalu memperindahnya, kemudian ia menghadiri shalat Jum`at, mendengar dan menyimak (khutbah) maka diampuni dosanya yang terjadi antara Jum`at pada hari itu dengan Jum`at yang lain dan ditambah lagi tiga hari" HR. Muslim, 857.

32. SAAT DIKABULKANNYA PERMOHONAN PADA HARI JUM`AT
"Pada hari ini terdapat suatu saat bilamana seorang hamba muslim bertepatan dengannya sedangkan ia berdiri shalat seraya bermohon kepada Allah sesuatu, tiada lain ia akan dikabulkan permohonannya"HR. Bukhari, Juz. II/No. 344 dan HR. Muslim, No. 852.

33. MENGIRINGI SHALAT FARDHU DENGAN SHALAT SUNNAT RAWATIB
"Tiada seorang hamba muslim shalat karena Allah setiap hari 12 rakaat sebagai shalat sunnat selain shalat fardhu, kecuali Allah membangunkan baginya rumah di surga" HR. Muslim, No. 728.

34. SHALAT 2 (DUA) RAKAAT SETELAH MELAKUKAN DOSA
"Tiada seorang hamba yang melakukan dosa, lalu ia berwudhu` dengan sempurna kemudian berdiri melakukan shalat 2 rakaat, lalu memohon ampunan Allah, melainkan Allah mengampuninya" HR. Abu Daud, No.1521.

35. SHALAT MALAM
"Shalat yang paling afdhal setelah shalat fardhu adalah shalat malam" HR. Muslim, No. 1163.

36. SHALAT DHUHA
"Setiap persendian dari salah seorang di antara kalian pada setiap paginya memiliki kewajiban sedekah, sedangkan setiap tasbih itu sedekah, setiap tahmid itu sedekah, setiap tahlil itu sedekah, setiap takbir itu sedekah, memerintahkan kepada yang makruf itu sedekah dan mencegah dari yang mungkar itu sedekah, tetapi semuanya itu dapat terpenuhi dengan melakukan shalat 2 rakaat dhuha" HR. Muslim, No. 720.

37. SHALAWAT KEPADA NABI SAW
"Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah membalas shalawatnya itu sebanyak 10 kali" HR. Muslim, No. 384.

38. PUASA
"Tiada seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah melainkan Allah menjauhkannya karena puasa itu dari neraka selama 70 tahun" HR. Bukhari, Juz. VI/No. 35.

39. PUASA 3 (TIGA) HARI PADA SETIAP BULAN
"Puasa 3 (tiga) hari pada setiap bulan merupakan puasa sepanjang masa" HR. Bukhari, Juz. IV/No. 192 dan HR.Muslim, No. 1159.

40. PUASA 6 (ENAM) HARI PADA BULAN SYAWAL
"Barangsiapa melakukan puasa Ramadhan, lalu ia mengiringinya dengan puasa 6 hari pada bulan Syawal maka hal itu seperti puasa sepanjang masa" HR. Muslim, 1164.

41. PUASA `ARAFAT
"Puasa pada hari `Arafat (9 Dzulhijjah) dapat melebur (dosa-dosa) tahun yang lalu dan yang akan datang" HR.Muslim, No. 1162.

42. PUASA `ASYURA
"Dan dengan puasa hari `Asyura (10 Muharram) saya berharap kepada Allah dapat melebur dosa-dosa setahun sebelumnya" HR. Muslim,No. 1162.

43. MEMBERI HIDANGAN BERBUKA BAGI ORANG YANG BERPUASA
"Barangsiapa yang memberi hidangan berbuka bagi orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang berpuasa itu, dengan tidak mengurangi pahalanya sedikitpun" HR. Tirmidzi, No. 807.

44. SHALAT DI MALAM LAILATUL QADR
"Barangsiapa mendirikan shalat di (malam) Lailatul Qadr karena iman dan mengharap pahala, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu"HR. Bukhari Juz. IV/No. 221 dan HR. Muslim, No. 1165.

45. SEDEKAH
"Sedekah itu menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api" HR. Tirmidzi, No. 2616.

46. HAJI DAN UMRAH
"Dari umrah ke umrah berikutnya merupakan kaffarah (penebus dosa) yang terjadi di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga" HR. Muslim, No. 1349.

47. BERAMAL SHALIH PADA 10 HARI BULAN DZULHIJJAH
"Tiada hari-hari, beramal shalih pada saat itu lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini, yaitu 10 hari pada bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: "Dan tidak (pula) jihad di jalan Allah? Beliau bersabda: "Tidak (pula) jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia tidak kembali lagi dengan membawa sesuatu apapun" HR.Bukhari, Juz. II/No.
381.

48. JIHAD DI JALAN ALLAH
"Bersiap siaga satu hari di jalan Allah adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya, dan tempat pecut salah seorang kalian di surga adalah lebih baik daripada dunia dan seisinya" HR. Bukhari, Juz. VI/No.11.

49. INFAQ DI JALAN ALLAH
"Barangsiapa membantu persiapan orang yang berperang maka ia (termasuk) ikut berperang, dan barangsiapa membantu mengurusi keluarga orang yang berperang, maka iapun (juga) termasuk ikut berperang" HR. Bukhari, Juz.VI/No. 37 dan
HR. Muslim, No. 1895.

50. MENSHALATI MAYIT DAN MENGIRINGI JENAZAH
"Barangsiapa ikut menyaksikan jenazah sampai dishalatkan maka ia memperoleh pahala satu qirat, dan barangsiapa yang menyaksikannya sampai dikubur maka baginya pahala dua qirat. Lalu dikatakan: "Apakah dua qirat itu?", beliau menjawab: ((Seperti dua gunung besar))" HR. Bukhari, Juz. III/No. 158.

51. MENJAGA LIDAH DAN KEMALUAN
"Siapa yang menjamin bagiku "sesuatu" antara dua dagunya dan dua selangkangannya, maka aku jamin baginya surga" HR. Bukhari, Juz. II/No. 264 dan HR.Muslim, No. 265.

52. KEUTAMAAN MENGUCAPKAN LAA ILAHA ILLALLAH & SUBHANALLAH WA BI HAMDIH
"Barangsiapa mengucapkan: sehari seratus kali, maka baginya seperti memerdekakan 10 budak, dan dicatat baginya 100 kebaikan,dan dihapus darinya 100 kesalahan, serta doanya ini menjadi perisai baginya dari syaithan pada hari itu sampai sore. Dan tak seorangpun yang mampu menyamai hal itu, kecuali seseorang yang melakukannya lebih banyak darinya". Dan beliau bersabda: "Barangsiapa mengucapkan: satu hari 100 kali, maka dihapuskan dosa-dosanya sekalipun seperti buih di lautan" HR. Bukhari, Juz. II/No. 168 dan HR. Muslim, No. 2691.

53. MENYINGKIRKAN GANGGUAN DARI JALAN
"Saya telah melihat seseorang bergelimang di dalam kenikmatan surga dikarenakan ia memotong pohon dari tengah-tengah jalan yang mengganggu orang-orang" HR.Muslim.

54. MENDIDIK DAN MENGAYOMI ANAK PEREMPUAN
"Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan, di mana ia melindungi, menyayangi, dan menanggung beban kehidupannya maka ia pasti akan mendapatkan surga" HR.Ahmad dengan sanad yang baik.

55. BERBUAT BAIK KEPADA HEWAN
"Ada seseorang melihat seekor anjing yang menjilat- jilat debu karena kehausan maka orang itu mengambil sepatunya dan memenuhinya dengan air kemudian meminumkannya pada anjing tersebut, maka Allah berterimakasih kepadanya dan memasukkannya ke dalam surga" HR. Bukhari.

57. MENINGGALKAN PERDEBATAN
"Aku adalah pemimpin rumah di tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan padahal ia dapat memenangkannya"HR. Abu Daud.

58. MENGUNJUNGI SAUDARA-SAUDARA SEIMAN
(Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang para penghuni surga? Mereka berkata: "Tentu wahai Rasulullah", maka beliau bersabda: "Nabi itu di surga, orang yang jujur di surga, dan orang yang mengunjungi saudaranya yang sangat jauh dan dia tidak mengunjunginya kecuali karena Allah maka ia di surga")) Hadits hasan, riwayat At-Thabrani.

59. KETAATAN SEORANG ISTRI TERHADAP SUAMINYA
"Apabila seorang perempuan menjaga shalatnya yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, dan menjaga kemaluannya serta menaati suaminya maka ia akan masuk surga melalui pintu mana saja yang ia kehendaki" HR.Ibnu Hibban, hadits shahih.

60. TIDAK MEMINTA-MINTA KEPADA ORANG LAIN
"Barangsiapa yang menjamin dirinya kepadaku untuk tidak meminta-minta apapun kepada manusia maka aku akan jamin ia masuk surga" Hadits shahih, riwayat Ahlus Sunan


Photobucket - Video and Image Hosting



 
   
 
Pengajian Assyifa December 19, 2001
Daisypath Ticker