Friday, March 31, 2006
Recipe: CUCUR BADAK (Malaysia)


CUCUR BADAK
Type: Savory Snack
From: Sr. Faridah Hanim
This particular of Malay snack is very tasty. If you like savory snack rather than sweet one, this one is worth to try. Sr. Faridah brought this snack during Assyifa gathering on September 2005, and many sisters asking about the recipe.

FILLING
1 packet shredded coconut
1/2 cup salad shrimp
2 tbsp dried shrimp
8 shallot
3 stalks lemon grass
3 tbsp sambal oelek
1/2 tsp coriander powder
1/4 tsp each cumin, fennel seed and turmeric powder
3 tbsp sugar
salt to taste
2 tbsp of oil











To prepare Filling
Blend sambal oelek, shallot, lemon grass and dried shrimp. Add water to facilitate blending. Mix in coriander powder, fennel powder, cumin powder, turmeric powder and salad shrimp.
Heat oil in pan and add above mixture and fry till yellow or fragrant. Add shredded coconut, sugar and salt. Stir constantly. When cooked remove and cool.

DOUGH
3 medium size sweet potatoes
2 cup flour
salt to taste











To prepare Dough
Skin the potatoes and boil until soft. After cool mash the potatoes and add flour and salt. Mix well to form dough.











To prepare Cucur Badak
Take a spoonful of dough and flatten on the palm of the hand. Scoop 1 tsp of filling and place in the middle of the flattened dough. Enclose the dough with filling inside and flatten it. Do the same for the rest.
Heat oil and slip cucur badak dough one by one. Fry till light brown. Remove and strain.

Note: Leftover filling can be used to make Pulut Panggang. Pulut is Nasi Ketan or Sticky Rice.

Selamat Mencoba


Photobucket - Video and Image Hosting

Tuesday, March 28, 2006
12 Barisan di Akhirat

Sumbangan artikel dari Ustdz. Joban

Suatu ketika, Muadz b Jabal ra menghadap Rasulullah saw dan bertanya:
"Wahai Rasulullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: "Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris." (QS An-Naba':18)"
Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis dan basah pakaian dengan air mata. Lalu menjawab: "Wahai Muadz, engkau telah bertanya kepadaku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris."
Maka dinyatakan apakah 12 barisan tersebut.....

Barisan Pertama
Digiring dari kubur dengan tidak bertangan dan berkaki. Keadaan mereka ini dijelaskan melalui satu seruan dari sisi Allah Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang-orang yang sewaktu hidupnya menyakiti hati tetangganya, maka demikianlah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedua
Digiring dari kubur berbentuk babi hutan. Datanglah suara dari sisi Yang Maha Pengasih: "Mereka itu adalah orang yang sewaktu hidupnya meringan-ringankan sholat,maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Ketiga
Mereka berbentuk keledai, sedangkan perut mereka penuh dengan ular dan kala jengking. "Mereka itu adalah orang yang enggan membayar zakat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Keempat
Digiring dari kubur dengan keadaan darah seperti air pancuran keluar dari mulut mereka. "Mereka itu adalah orang yang berdusta di dalam jual beli, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kelima
Digiring dari kubur dengan bau busuk dari bangkai. Ketika itu Allah SWT menurunkan angin sehingga bau busuk itu mengganggu ketenteraman di Padang Mahsyar. "Mereka itu adalah orang yang menyembunyikan perlakuan durhaka takut diketahui oleh manusia tetapi tidak pula merasa takut kepada Allah SWT, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Keenam
Digiring dari kubur dengan keadaan kepala mereka terputus dari badan.
"Mereka adalah orang yang menjadi saksi palsu, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Ketujuh
Digiring dari kubur tanpa mempunyai lidah tetapi dari mulut mereka mengalir keluar nanah dan darah. "Mereka itu adalah orang yang enggan memberi kesaksian di atas kebenaran, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedelapan
Digiring dari kubur dalam keadaan terbalik dengan kepala ke bawah dan kaki ke atas. "Mereka adalah orang yang berbuat zina, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesembilan
Digiring dari kubur dengan berwajah hitam gelap dan bermata biru sementara dalam diri mereka penuh dengan api gemuruh. "Mereka itu adalah orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak sebenarnya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesepuluh
Digiring dari kubur mereka dalam keadaan tubuh mereka penuh dengan penyakit sopak dan kusta. "Mereka adalah orang yang durhaka kepada orang tuanya, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kesebelas
Digiring dari kubur mereka dengan berkeadaan buta mata-kepala, gigi mereka memanjang seperti tanduk lembu jantan, bibir mereka melebar sampai ke dada dan lidah mereka terjulur memanjang sampai ke perut mereka dan keluar beraneka kotoran. "Mereka adalah orang yang minum arak, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah neraka..."

Barisan Kedua Belas
Mereka digiring dari kubur dengan wajah yang bersinar-sinar laksana bulan purnama. Mereka melalui titian sirat seperti kilat. Maka, datanglah suara dari sisi Allah Yang Maha Pengasih memaklumkan: "Mereka adalah orang yang beramal saleh dan banyak berbuat baik. Mereka menjauhi perbuatan durhaka, mereka memelihara sholat lima waktu,ketika meninggal dunia keadaan mereka sudah bertaubat, maka inilah balasannya dan tempat kembali mereka adalah syurga, mendapat ampunan, kasih sayang dan keredhaan Allah Yang Maha Pengasih..."
Semoga kita semua di saf yang Ke-12 yang mendapat rahmat dari Allah
SWT. Amin...


Photobucket - Video and Image Hosting

Wednesday, March 22, 2006
Khusyuk dan Tukmaninah dalam Shalat

Sumbangan artikel dari Ustdz Joban

Waktu shalat adalah waktu singkat yang sangat berharga bagi seorang muslim, karena ia sedang menghadap dan bermunajat kepada Rabbnya yang Maha tinggi dan Maha Agung, oleh karena itu hendaknya setiap dari kita berusaha untuk meninggalkan segala kesibukan duniawi dan menghadapkan wajah kita kepada Allah dengan penuh khusuk dan tunduk mengharapkan keridhoan-Nya, akan tetapi banyak diantara kita yang merasakan hilangnya atau berkurangnya khusyu dalam shalat kita, dan hal itu depangaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah:

- Karena kita tidak memahami makna doa-doa dan bacaan yang ada dalam shalat.

- Tidak merenungi isi dan kandungan shalat kita.

- Banyaknya beban pikiran atau urusan yang belum terselesaikan ketika kita hendak melakukan shalat.

- Tidak menghadirkan hati dan jiwa kita ketika mulai takbirattul ikhram sehingga pikiran kita melayang kemana-mana dan memikirkan hal-hal diluar shalat.

- Tidak menghadirkan kesadaran kita bahwa kita sedang berdiri dihadapan Allah swt yang Maha Agung.

- Diamping itu kita juga sering tidak Tumakninah (tenang) dalam melkukan shalat, padahal itu termasuk kesalahan besar yang disebut oleh Rasulullah saw, sebagai sebuah pencurian, bahkan pencurian terbesar adalah pencurian dalam shalat. Rasulullah r bersabda:

(( أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِيْ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ، قَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللهِ، وَكَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ؟ قَالَ: لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهَا وَلاَ سُجُوْدَهَا ))

“Sejahat-jahatnya pencuri adalah orang yang mencuri dalam shalatnya", mereka bertanya: “Bagaimana ia mencuri dalam shalatnya?" Beliau menjawab: "(Ia) tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya".[1].

Meninggalkan thuma’ninah[2], tidak meluruskan dan mendiamkan punggung sesaat ketika ruku’ dan sujud, tidak tegak ketika bangkit dari ruku’ serta ketika duduk diantara dua sujud, semuanya merupakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh sebagian besar kaum muslimin.

Bahkan hampir bisa dikatakan, tak ada satu masjid pun kecuali di dalamnya terdapat orang-orang yang tidak thuma’ninah dalam shalatnya.

Thuma’ninah adalah rukun shalat, tanpa melakukannya shalat menjadi tidak sah. Ini sungguh persoalan yang sangat serius. Rasulullah r bersabda:

(( لاَ تُجْزِئُ صَلاَةُ الرَّجُلِ حَتَّى يُقِيْمَ ظَهْرَهُ فِي الرُّكُوْعِ وَالسُّجُوْدِ ))

“Tidak sah shalat seseorang, sehingga ia menegakkan (meluruskan) punggungnya ketika ruku’ dan sujud “.[3]

Tak diragukan lagi, ini suatu kemungkaran, pelakunya harus dicegah dan diperingatkan akan ancamannya.

Abu Abdillah Al Asy’ari t berkata: “(suatu ketika) Rasulullah r shalat bersama shahabatnya, kemudian beliau duduk bersama sekelompok dari mereka. Tiba-tiba seorang laki-laki masuk masjid dan berdiri menunaikan shalat. Orang itu ruku’ lalu sujud dengan cara mematuk [4], maka Rasulullah r barsabda:

(( أَتَرَوْنَ هَذَا؟ مَنْ مَاتَ عَلَى هَذَا مَاتَ عَلىَ غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ، يَنْقُرُ صَلاَتَهُ كَمَا يَنْقُرُ الْغُرَابُ الدَّمَ، إِنَّمَا مَثَلُ الَّذِيْ يَرْكَعُ وَيَنْقُرُ فِيْ سُجُوْدِهِ كَالْجَائِعِ لاَ يَأْكُلُ إِلاَّ التَّمْرَةَ وَالتَّمْرَتَيْنِ فَمَاذَا يُغْنِيَانِ عَنْهُ ))

“Apakah kalian menyaksikan orang ini?, barang siapa meninggal dunia dalam keadaan seperti ini (shalatnya), maka dia meninggal dalam keadaan di luar agama Muhammad. Ia mematuk dalam shalatnya sebagaimana burung gagak mematuk darah. Sesungguhnya perumpamaan orang yang shalat dan mematuk dalam sujudnya bagaikan orang lapar yang tidak makan kecuali sebutir atau dua butir kurma, bagaimana ia bisa merasa cukup (kenyang) dengannya". [5]

Zaid bin Wahb rahimahullah berkata: "Hudzaifah pernah melihat seorang laki-laki tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya, ia lalu berkata: "Kamu belum shalat, seandainya engkau mati (dengan membawa shalat seperti ini), niscaya engkau mati di luar fitrah (Islam) yang sesuai dengan fitrah diciptakannya Muhammad r".

Orang yang tidak thuma’ninah dalam shalat, sedang ia mengetahui hukumnya, maka wajib baginya mengulangi shalatnya seketika dan bertaubat atas shalat-shalat yang dia lakukan tanpa thuma’ninah pada masa-masa lalu. Ia tidak wajib mengulangi shalat-shalatnya di masa lalu, berdasarkan hadits:

(( ِارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ))

“Kembalilah, dan shalatlah, sesungguhnya engkau belum shalat".


BAGAIMANA CARA KITA UNTUK DAPAT KHUSYUK DAN TUMAKNINAH?

Ada beberapa cara yang mungkin kita bisa tempuh agar kita bisa khusyuk dalam shalat kita, dan bisa merenungi makna dan kandungan doa-doa kita dalam shalat, serta menjauhkan godaan dan bisikan syetan yang merusak shalat kita, hal-hal tersebut diantaranya adalah:

Merasakan keagungan Allah dan menghadirkan segenap perasaan kita ketika hendak atau sedang melakukan shalat. Ketika kita mengatakan " الله أكبر" (Allah Maha Besar), maka dibenak kita tidak ada yang lebih besar dari-Nya, dan meninggalkan seluruh urusan duniawi dibelakang kita, kita juga harus tahu bahwa tidaklah ada bagi seseorang dari pahala shalatnnya kescuali sesuai dengan apa yang ia sadari dan ia mengerti darinya, dengan kata lain jika kita lalai ditengah-tengah shalat kita dan tidak menyadari apa yang sedang kita baca maka kita tidak akan memperoleh apa-apa dari shalat kita. Oleh karena itu ketika kita shalat hendaknya kita konsentrasi penuh untuk menjaga kesinambungan hubungan kita dengan sang Pencipta dan terus berusaha untuk memahami dan menyadari doa dan bacaan-bacaan yang kita lantunkan selama shalat.
Mengikhlaskan niat hanya untuk Allah semata. Karena semua amal perbuatan kita tergantung kepada niatnya.
Memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah, karena dengan banyak beristighfar hati kita akan bersih dan tenang, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, bahwa beliau beristighfar dalam sehari semalam tidak kurang dari tujupuluh kali.
Meninggalkan maksiat. Karena ia menyebabkan kegundahan dan meninggalkan noda dihati.
Memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan syetan dan godaanya.
Banyak berdoa kepada Allah, karena ia adalah senjata setiap muslim, mohonlah agar dimudahkan untuk menjalani ketaatan kepada-Nya dan dijauhkan dari fitnah dan cobaan baik yang nampak maupun yang tidak nampak.

Jika kita mengikuti dan mempraktekan langkah-langkah ini, insya Allah kita akan dimudahkan untuk bisa khusyuk dalam shalat dan semua ibadah kita.

Adapun Tumakninah dapat kita lakukan jika kita bisa tenang dan tidak tergesa-gesa dalam melakukan shalat, setiap gerakan dan perpindahan dari satu posisi keposisi lain kita lakukan dengan tenang dan perlahan serta tidak tergesa-gesa, terutama ketika ruku', I'tidal (bangkit dari ruku'), sujud, dan duduk diantara dua sujud. Ketika kita ruku', punggung harus lurus dengan tidak menunduk atau naik keatas, tetapi posisi punggung dan kepala rata kedepan, bahkan diriwayatkan bahwa Rasulullah ketika ruku' seandainya diatas punggung beliau ditaruh bejana berisi air ia tidak tumpah. Sedangkan ketika bangkit dari ruku' kita harus sampai berdiri tegak baru turun untuk sujud, dan tidak boleh tergesa-gesa turun sebelum kita benar-benar berdiri tegak lurus seperti ketika berdiri mebaca fatihah. Tumakninah merupakan rukun shalat yang jika kita tinggalkan maka shalat kita tidak sah dan wajib diulang.


Photobucket - Video and Image Hosting

Sunday, March 12, 2006
Berjaya karena Bangun sebelum Subuh

Sumbangan artikel dari Ustdz. Joban

Berjaya karena Bangun Sebelum Subuh
Oleh Uti Konsen U.M.

BEGITU istimewanya waktu subuh, Allah SWT berfirman: "Dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (Al Isara : 78).

" Salat subuh merupakan standar nilai sebuah umat. Umat yang lalai akan subuh berjemaah, adalah umat yang tidak berhak mendapat kejayaan, akan tetapi berhak untuk diganti dengan yang lain. Umat yang menjaga salat subuh secara berjemaah adalah umat yang berhak untuk tegak kokoh di muka bumi."
Demikian antara lain tulis Dr Raghib As-Sirjani dalam bukunya "Misteri Salat Subuh" (Terjemahan).

Kalau kita runut kebelakang, sejarah mencatat, bahwa Allah SWT menghancurkan orang-orang yang zalim itu adalah pada waktu subuh. Misalnya kaum Nabi Luth (QS Hud : 81), kaum 'Ad dan Hud, dihancurkan Allah SWT dengan mengirim angin yang panas dan kencang juga pada waktu subuh (QS Al-Ahqaf 25). Turunnya Isa bin Maryam ke bumi dan tegaknya keadilan di muka bumi ini menurut hadis akan terjadi pada waktu salat subuh juga.

Kejayaan umat Islam pada zaman awal-awalnya karena mereka senang bangun sebelum waktu salat subuh. Bahkan mereka memulai peperangan pun setelah salat subuh. Misalnya seperti dilakukan oleh panglima perang tersohor Khalid bin Walid dan Yusuf bin Tasyifin, pemimpin Daulah Al Murabithun di Maroko. Quthuyz RA juga memulai perang 'Ainun Jaluth melawan pasukan Tartar,langsung setelah salat subuh. Pengangkatan Umar bin Khattab RA menjadi khalifah menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq yang wafat, itu pun setelah salat subuh.

Saking mulianya waktu subuh, maka Rasulullah SAW secara khusus berdoa: "Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun subuh." (HR Turmuzi - Abu Daud - Ahmad dan Ibnu Majah). Dan kepada mereka yang senang salat subuh berjemaah, Allah SWT memberikan berbagai karunia sejak di dunia ini lebih-lebih di akhirat kelak. Dalam hadis yang diriwayatkan Muslim, Turmuzi dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW menegaskan bila salat subuh dikerjakan secara berjemaah, maka Allah akan melindungi Anda seharian penuh. Kelak, Allah SWT akan memberikan cahaya yang terang benderang kepada hamba-Nya yang istiqamah menghadiri salat subuh berjemaah seperti diterangkan Nabi Akhir zaman itu:
"Sampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan menuju masjid dalam keadaan gelap gulita, mereka akan diganti dengan cahaya di akhirat kelak." Kemudian dalam hadis yang berasal dari Abu Hurairah RA, bahwa Nabi SAW bersabda: "Berpagi-pagilah kamu dalam mencari segala hajat atau keperluan, karena sesungguhnya di pagi hari itu terdapat keberkahan." Masya Alah. Jangankan melakukan salat fardhu subuh secara berjemaah, dengan melaksanakan salat sunat sebelum fajar saja nilainya teramat tinggi seperti dijanjikan oleh Rasulullah SAW : "Dua rekaat fajar (salat sunnah sebelum subuh) lebih baik dari dunia dan isinya." (HR Muslim). Diceritakan, satu waktu Rasulullah SAW tidak melihat Ali bin Abi Thalib ikut salat berjemaah
subuh. Khawatir menantunya ini sakit, maka usai salat beliau menuju rumahnya. Di sana Siti Fatimah menerangkan bahwa karena Ali asyik beribadah malam, maka usai salat subuh, ia tidur kembali. Mendengar ini, Rasulullah SAW berkata lebih kurang: "Sesungguhnya menghadiri salat subuh secara berjemaah lebih baik dari ibadah yang dilakukan semalam suntuk di rumah."

Simak pula sikap Umar bin Khattab RA. Satu kali Umar bertemu dengan Asy-Syifa' ibunda Sulaiman RA. Ia pun bertanya kepadanya: "Saya tidak melihat Sulaiman tadi pada saat salat subuh." Lalu ia menjawab: "Dia salat malam lalu ia tertidur pada pagi harinya." Mendengar ini Umar berkata: "Sungguh, ikut serta dalam salat subuh berjemaah itu lebih baik bagi saya dari pada salat malam." Pernah ketika masuk waktu subuh, Rasulullah SAW melihat putrinya Siti Fatimah masih tidur-tiduran. Dengan penuh kasih sayang beliau menggoyang- goyangkan kaki putrinya itu sambil berkata: "Wahai anakku, bangunlah! Ketahuilah! Allah SWT menentukan pembagian rezeki kepada para hamba-Nya adalah pada waktu subuh." Sebenarnya masih banyak hadis
Rasulullah SAW yang mengemukakan keutamaan menghadiri salat subuh berjemaah itu.

Apabila Rasulullah SAW meragukan keimanan seseorang, beliau menelitinya pada saat salat subuh. Bila orang itu tidak hadir, maka benarlah dugaan beliau itu. Ubai bin Kaab berkata: "Rasulullah SAW pernah salat subuh. Beliau bertanya, 'Apakah kalian menyaksikan si Fulan?" Mereka menjawab ' Tidak '. Beliau bertanya lagi hal yang sama. Para sahabat menjawab 'Tidak'. Lalu Rasulullah SAW berkata: " Sesungguhnya dua salat ini (subuh dan isya) adalah salat yang berat bagi orang munafik. Sesungguhnya bila mereka mengetahui apa yang ada dalam salat subuh dan isya, maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak."

Ketika adi daya Romawi dan Persia berhasil dilumpuhkan oleh umat Islam yang baru muncul itu, maka Raja Persia mengirim delegasi untuk minta bantuan ke Kaisar Cina. Dengan heran sang Kaisar bertanya: "Apa rahasia kekuatan mereka? "Dengan singkat utusan itu menjawab: "Mereka diwaktu malam bagaikan rahib / pendeta - asyik beribadah dengan Tuhannya- dan di siang hari mereka bagaikan singa Tuhan - giat bekerja."

Menyadari rahasia di atas, maka tidak heran kalau seorang penguasa Yahudi pernah berkata: "Kami baru takut terhadap umat Islam jika mereka telah melaksanakan salat subuh seperti melaksanakan salat Jumat." Yang dimaksud penguasa Yahudi itu ialah banyaknya jemaah yang hadir. Sebenarnya, jangankan seperti yang dikatakan oleh penguasa Yahudi itu. Dikalangan maling pun mereka tidak akan takut menyatroni rumah orang muslim, karena waktu sepertiga malam yang akhir itu kebanyakan penghuninya masih lelap tidur.
Coba kalau setiap rumah muslim sudah terbangun dan melaksanakan salat tahajjud pada waktu itu kemudian berbondong-bondong menghadiri salat subuh di masjid seperti pada bulan Ramadhan. Insya Allah para maling itu akan ciut nyalinya untuk melaksanakan niat jeleknya itu. Nah, niatkan dan bulatkan tekad mulai esok kita mengikuti undangan Allah seperti yang disampaikan oleh Rasulullah itu. Bangun sebelum waktu salat subuh . Wallahualam


Photobucket - Video and Image Hosting

Friday, March 10, 2006
Foto pengajian February & March 2006

Date: March 4, 2006
Location: IPTN-INA Tukwilla, WA
Photos: editor



























Date: February 4, 2006
Location: UW Islamic Housing
Photos: Sis Dina & Sis Ratih.... jazakallah khair
Comment: Berhubung editornya berhalangan hadir, foto-fotonya aja ya, tanpa liputan cerita. Makasih banyak sudah jadi back-up photographer ;)












Photobucket - Video and Image Hosting

Saturday, March 04, 2006
Materi Pengajian 03/2006 (Indonesian & English)


BAGAIMANA MENGHADAPI GODAAN SHAITAN

وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلاَ مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَ تَقْرَبَا هَـذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
[19] (Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan istrimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang lalim".
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَاتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَـذِهِ الشَّجَرَةِ إِلاَّ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
[20] Maka setan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)".
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
[21] Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kamu berdua",
فَدَلاَّهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءَاتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَن تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَا إِنَّ الشَّيْطَآنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِينٌ
[22] maka setan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?"
قَالاَ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
[23] Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi".

قَالَ اهْبِطُواْ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ

[24] Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".
قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ


[25] Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَىَ ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
[26] Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.
يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ
[27] Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

Analisa
Dari ayat-ayat diatas ttg Adam dan Hawa serta Iblis kita dapat mengambil beberapa pelajaran yang antar lain adalah

Apa Akibat Dari Dosa Yang Dilakukan Oleh Adam Dan Hawa?
a. Mereka menjadi telanjang
b. Mereka diusir dari surga
c. Mereka dipisahkan selama bertahun-tahun
d. Mereka mendapatkan teguran (itab) dari Allah SWT
Itu semua karena apa? Adalah hanya karena satu suap makanan yang haram saja.

Oleh karena itu jangan suka meremehkan suatu perbuatan dosa. Dan jangan lihat kepada dosanya, tapi lihatlah kepada siapa anda berdosa?

Apa Dampak Dosa Bagi Kita Sebagai Anak Cucu Nabi Adam (AS)?
a. Mendapat kemurkaan dari Allah SWT
b. Mendapat kemurkaan dan kutukan (La’nat) dari kaum mu’minin
c. Mendapatkan kesulitan dalam menuntut (talab) ilmu
d. Mendapatakan kesulitan untuk mencari rizqi yang halal
e. Mendapatkan rasa kesepian dengan Allah SWT
f. Mendapatkan kegelapan dimuka, kegelapan dalam hati, kebencian dihati banyak kaum mu’minin, kelemahan dalam badan, dan tidak ada keberkahan dalam rizqi
Sedangkan amal baik akan membawa keceriaan dalam muka, cahaya dihati, kecintaan pada hatihati orang-orang mu’min, kekuatan dalam badan, dan keluasan dalam rizqi
g. Meresa berat dalam melakukan keta’atan
h. Mendapatkan su’ul khatimah kalau tidak segera bertobat

Bagaimana Untuk Menghindari Dosa-Dosa?
a. Senantiasa berdo’a kepada Allah agar dipelihara dari perbuatan dosa
b. Selalu waspada dalam menjaga pintu-pintu masuk shaitan
c. Selalu bermujahadah terhadap hawa nafsu
d. Menjauhkan diri dari bershabat dengan orang-orang yang tidak baik
e. Banyakan bersahabat dengan orang-orang yang soleh
f. Membanyakan amal-amal yang soleh, terutama shalat berjama’ah di Masjid, dan kerja-kerja sosial
g. Membanyakan membaca zikir dan tadrus Al-Qur’an
h. Rajin menghadiri majlis-majlis ilmu
i. dll

Bagaimana Cara Shaitan Menyesatkan Manusia?
a. Memperindah kemaksiatan
b. Menamai kemaksiatan dengan nama-nama yang indah
c. Menamai ketaatan dengan nama-nama yang menakutkan
d. Menyusup ke dalam jiwa dari jalur yang paling disukai
e. Menyesatakn manusia secara bertahap
f. Menghalangi kebenaran
g. Berpura-pura menasihati manusia
h. Meminta bantuan kepada shaitan manusia

Apa Pintu-Pintu Syaitan?
Syaitan mempunyai banyak pintu untuk menyesatkan manusia, dinataranya
a. Jahl (kebodohan)
b. Bughud (kebencian)
c. Ghodob (marah)
d. Hubud Dunya (cinta dunya)
e. Bakhil (pelit)
f. Kibr (sombong)
g. Yuhibul Madh (senang dipuji)
h. Riya (beramal bukan karena Allah)
i. Ujub (bangga diri)
j. Ghalaq (gelisah)
k. Suu’zhan (buruk sangka)
l. Dll

Apa Makanan Syaitan?
a. tulang-tulang
b. kotoran binatang
c. ikut makan bersama orang yang tidak baca basmallah

Syaitan selalu makan dan minum dengan tangan kiri

Nabi (S) bersabda: “Jika kamu makan, hendaklah menggunakan tangan kanan; begitu juga ketika kamu minum karena syaitan itu makan dan minum dengan tangan kiri (H.R. Muslim)

“Jika seseorang yang memasuki rumahnya terlebih dahulu membaca bismillah, begitu juga ketika akan makan, maka syaitan akan berseru kepada kaumnya: “Kelian tidak akan diberi kesempatan untuk bermalam dan makan bersama di sini.” Hadith

Diaman Tempat Berkumpul Dan Duduk-Duduk Syaitan?
a. ditemap-tempat yang ada patungnya
b. dirumah-rumah (gedung-deding kuno) dan kosong
c. ditempat-tempat najis dan kotor (seperti w.C)
d. ditempat pembuangan sampah
e. ditempat-tempat ma’siat (Disco, Night Club, dsb)
f. ditempat kumpulan orang-orang yang sendang menggunjing (ghibah)
g. di pasar (Mall)
h. dll.

Setiap orang mampunyai pendamping (Qarin) dari Malaikat dan Jin (Syaitan)

Apa Saja Senjata-Senjata Untuk Memerangi Syaitan?
a. Waspada dan Hati-hati
b. Beriltizam (komitmen) kepada Qur’an dan Sunnah
c. Berlindung kepada Allah
d. Selalu melakukan Dzikrullah
e. Selalu bergabung dengan Jama’atul Muslimin
f. Selalu bertobat dan Beristighfar


HOW TO FIGHT AGAINST THE TEMPTATIONS OF SHAITAN

وَيَا آدَمُ اسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ فَكُلاَ مِنْ حَيْثُ شِئْتُمَا وَلاَ تَقْرَبَا هَـذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ
And (We said): O Adam! Dwell you and your wife in the garden; so eat from where you desire, but do not go near this tree, for then you will be of the unjust.
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِن سَوْءَاتِهِمَا وَقَالَ مَا نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَـذِهِ الشَّجَرَةِ إِلاَّ أَن تَكُونَا مَلَكَيْنِ أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
But the Shaitan made an evil suggestion to them that he might make manifest to them what had been hidden from them of their evil inclinations, and he said: Your Lord has not forbidden you this tree except that you may not both become two angels or that you may (not) become of the immortals.
وَقَاسَمَهُمَا إِنِّي لَكُمَا لَمِنَ النَّاصِحِينَ
And he swore to them both: Most surely I am a sincere adviser to you.
فَدَلاَّهُمَا بِغُرُورٍ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءَاتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ الْجَنَّةِ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَن تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَأَقُل لَّكُمَا إِنَّ الشَّيْطَآنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِينٌ
Then he caused them to fall by deceit; so when they tasted of the tree, their evil inclinations became manifest to them, and they both began to cover themselves with the leaves of the garden; and their Lord called out to them: Did I not forbid you both from that tree and say to you that the Shaitan is your open enemy?
قَالاَ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
They said: Our Lord! We have been unjust to ourselves, and if Thou forgive us not, and have (not) mercy on us, we shall certainly be of the losers.
قَالَ اهْبِطُواْ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ وَلَكُمْ فِي الأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَى حِينٍ
He said: Get forth, some of you, the enemies of others, and there is for you in the earth an abode and a provision for a time.
قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ
He (also) said: Therein shall you live, and therein shall you die, and from it shall you be raised.
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَىَ ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
O children of Adam! We have indeed sent down to you clothing to cover your shame, and (clothing) for beauty and clothing that guards (against evil), that is the best. This is of the communications of Allah that they may be mindful.
يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ

O children of Adam! let not the Shaitan cause you to fall into affliction as he expelled your parents from the garden, pulling off from them both their clothing that he might show them their evil inclinations, he surely sees you, he as well as his host, from whence you cannot see them; surely We have made the Shaitans to be the guardians of those who do not believe.


Analysis
From the above verses about Adam and Hawa and Iblis (devil), we can learn the followings:

The consequences of the sins by Adam and Hawa
a. They were unclothed.
b. They were thrown away from paradise.
c. They were separated for years
d. They were warned by Allah SWT
All of the above just because of a bite of the forbidden food. For this reason, we should not undermine any kind of sin. Don’t look at the sin, but to whom it has been done to.

Effects of sins for Adam’s offsprings
a. Get the anger of Allah SWT
b. Get the anger and curse (La’nat) from mu’minin
c. Difficulties in learning
d. Difficulties in getting halal sustenance
e. Lone feeling with Allah SWT
f. Gloomy face & heart, disliked by mu’minin, weak body, and lack of barokah in the sustenance.
g. Hard to do obedience to Allah.
h. Bad ending (su’ul khatimah) if not repent immediately.

How to avoid sins?
a. Always ask Allah to be protected from sins.
b. Alert / keep an eye on all the doors of syaitan.
c. Always mujahadah / struggle against nafs / desire
d. Stay away from bad people
e. Befriend with good people
f. Increase good deeds, e.g. pray in congregation in the masjid, social works, etc.
g. Read dzikir and Al-Qur’an
h. Attending gathering of knowledge
i. Etc.

How syaitan trick human?
a. Beutify evil deed.
b. Give evil deed good name
c. Give obedience with scary name
d. Infiltrate the heart from the most liked path.
e. Gradually wander away mankind.
f. Hinder the truth
g. Pretending to give advise.
h. Asking help from human syaitan.

The doors of syaitan
Syaitan has many doors to led astray human, including:
a. Jahl (ignorance)
b. Bughud (hate)
c. Ghodob (anger)
d. Hubud Dunya (love of this world)
e. Bakhil (stingy / miserliness)
f. Kibr (arrogant)
g. Yuhibul Madh (loved to be praised)
h. Riya (doing things other than for Allah)
i. Ujub (proud of self)
j. Ghalaq (restless and worried))
k. Su’uzhan (suspicious)
l. Etc.

What syaitan eat?
a. Bones.
b. Animal dung
c. Eat with those who did not say basmallah

Syaitan always eat and drink with left hand.

Nabi (S) said: “When you eat or drink, use your right hand because syaitan eat and drink with their left hands ( Muslim)

In another hadith : “if one of you enter your house saying bismillah, as well as when you eat, then syaitan will say to their people: “you will have no chance to stay overnight and eat here”

Places where syaitan gather
a. places with statue
b. old empty houses
c. dirty / najis place (e.g. restroom)
d. garbage disposal area
e. place of ma’siat (Disco, Night Club, casino, etc)
f. in place where people do ghibah (gossipping)
g. market / Mall
h. etc.

Everyone has sidekick (Qarin) from Malaikat and Jin (Syaitan)

Means to fight syaitan
a. alert and careful
b. iltizam (commit) to Qur’an and Sunnah
c. Seek protection from Allah
d. Always remember Allah(dzikrullah)
e. Always join Jama’atul Muslimin
f. Always in repentance


Photobucket - Video and Image Hosting



 
   
 
Pengajian Assyifa December 19, 2001
Daisypath Ticker